enimpost.com,MUARAENIM – Dalam upaya mewujudkan pertambangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, PT Bara Anugrah Sejahtera (PT BAS), bagian dari Titan Group, terus memperkuat pendekatan sosial ekologis dalam aktivitas operasionalnya. Tak hanya menjaga kelestarian lingkungan fisik di sekitar area tambang, perusahaan ini juga aktif membangun “lingkungan sosial” yang sehat dan harmonis bersama masyarakat.
Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah pemberian bantuan material pembangunan Masjid Asy-Syahidin Amin di Desa Lubuk Ampelas, Kecamatan Muara Enim. Bantuan berupa semen dan koral senilai Rp5 juta ini merupakan bagian dari program kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar area tambang yang menjadi mitra utama dalam menjaga keseimbangan sosial dan ekologis.
“Bagi kami, keberlanjutan bukan hanya soal reklamasi atau revegetasi lahan pascatambang, tapi juga menyangkut hubungan yang berkelanjutan dengan masyarakat sebagai bagian dari ekosistem yang harus dijaga,” ungkap Pangihutan Siboro, Kepala Teknik Tambang PT BAS melalui Humas PT BAS, H. Akwam. “Membangun lingkungan sosial yang sehat adalah pondasi penting untuk memastikan operasional perusahaan berjalan harmonis dan berkelanjutan.”
Pembangunan masjid tersebut dinilai sebagai salah satu titik penting dalam menciptakan ruang spiritual dan pembinaan moral masyarakat yang menjadi bagian integral dari lingkungan sosial. Dengan fasilitas ibadah yang layak, masyarakat diharapkan memiliki ruang yang nyaman untuk memperkuat nilai-nilai keimanan dan kearifan lokal dalam menjaga hubungan dengan alam.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid, Denianayah, SH, menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi PT BAS. “Kami melihat perusahaan ini tidak hanya mengejar hasil tambang, tapi juga peduli terhadap lingkungan kehidupan kami. Bantuan ini akan mempercepat pembangunan dan memperkuat ikatan spiritual masyarakat dengan lingkungan sekitar,” tuturnya.
Kepedulian ini selaras dengan prinsip *green mining* yang digaungkan oleh pemerintah, yakni menjadikan aktivitas pertambangan tak semata eksploratif, tetapi juga adaptif terhadap ekologi dan sosial budaya lokal. PT BAS telah menjalankan sejumlah program pelestarian lingkungan seperti penataan lahan pascatambang, pemanfaatan air limbah secara bijak, serta penanaman kembali vegetasi lokal.
Namun demikian, PT BAS memahami bahwa pelestarian lingkungan harus berjalan berdampingan dengan pelestarian sosial dan budaya masyarakat sekitar. Sebab, lingkungan yang lestari tidak hanya diukur dari hijau pepohonan, tapi juga dari kehidupan sosial yang damai, spiritualitas yang tumbuh, dan gotong royong yang kuat.
Melalui aksi-aksi kecil namun berdampak seperti mendukung pembangunan rumah ibadah, PT Bara Anugrah Sejahtera menunjukkan bahwa dunia tambang bisa menjadi bagian dari solusi atas tantangan lingkungan—baik alamiah maupun sosial. Semangat ini diharapkan dapat menular ke pelaku industri lainnya untuk menciptakan tambang yang tidak hanya produktif, tapi juga beradab, manusiawi, dan berkelanjutan.