enimpost.com,JAKARTA – Serikat Pekerja Bukit Asam (SPBA) menggelar audiensi dengan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Prof. Yassier, ST., MT., Ph.D., beserta jajaran di Kantor Kemenaker pada Jumat (21/2/2025) pukul 10.30 WIB. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas peran serikat pekerja dalam struktur holding company, khususnya di lingkungan MIND ID dan Danantara, serta mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi pekerja.
Ketua Umum SPBA, Jefrison, menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mendapatkan pandangan dan masukan dari Menteri Ketenagakerjaan mengenai peran serikat pekerja dalam sebuah holding company, khususnya di lingkungan MIND ID dan Danantara. Menurutnya, serikat pekerja memegang peran strategis dalam mengawal hak-hak pekerja, terutama dalam menghadapi tantangan akibat perubahan struktur organisasi yang disebabkan oleh skema holding.
Dalam audiensi tersebut, SPBA juga menyampaikan sejumlah keluhan terkait peran Holding MIND ID yang dinilai lebih berfungsi sebagai operator dibandingkan strategic holding. Jefrison menekankan bahwa peran yang terlalu mencampuri urusan operasional subholding dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan pegawai. Menurutnya, kebijakan holding seharusnya lebih berfokus pada arah strategis dan pengembangan perusahaan, bukan mengintervensi kebijakan internal masing-masing anggota holding.
“Alhamdulillah, Pak Menteri merespons dengan sangat positif. Beliau menegaskan bahwa keputusan tertinggi tetap berada di Holding MIND ID, sementara direksi PTBA saat ini hanya berfungsi sebagai pelaksana kebijakan yang ditetapkan oleh holding. Ini menjadi poin penting agar ke depannya ada kejelasan dalam pendelegasian kewenangan dan batasan intervensi holding terhadap subholding,” ujar Jefrison.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Ketenagakerjaan juga menyarankan agar segera dibentuk Federasi Serikat Pekerja Anggota Holding MIND ID. Dengan adanya federasi, serikat pekerja dalam lingkungan holding akan memiliki posisi tawar lebih kuat dalam bernegosiasi dengan Direksi MIND ID. Federasi ini juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperjuangkan hak-hak pekerja secara lebih efektif di tingkat holding, tanpa harus berjuang secara individu di masing-masing perusahaan anggota holding.
“Pak Menteri juga berjanji akan memanggil Direksi MIND ID untuk mengklarifikasi permasalahan terkait intervensi holding terhadap kebijakan perusahaan, khususnya dalam aspek kesejahteraan pekerja dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa hak-hak pekerja tidak terabaikan dalam kebijakan strategis holding,” imbuh Jefrison.
Selain membahas peran serikat pekerja dan intervensi holding, dalam kesempatan tersebut SPBA juga mendapat apresiasi dari Menteri Ketenagakerjaan atas kontribusinya dalam mendukung pencapaian target perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir, SPBA dinilai telah berperan aktif dalam menjaga stabilitas hubungan industrial, sehingga PT Bukit Asam (PTBA) mampu melampaui target produksi dan penjualan batu bara yang telah ditetapkan.
“Kami berharap hasil audiensi ini dapat segera ditindaklanjuti dengan terbentuknya Federasi Serikat Pekerja Holding MIND ID yang kuat dan solid. Dengan adanya federasi ini, kita bisa lebih optimal dalam memperjuangkan kesejahteraan pekerja di lingkungan holding,” tambahnya.
Jefrison juga menyoroti harapan besar SPBA agar kehadiran Holding MIND ID benar-benar memberikan manfaat nyata bagi subholding di bawahnya. Menurutnya, holding seharusnya lebih berperan dalam mendukung pertumbuhan subholding, seperti dengan memberikan izin usaha pertambangan (IUP) baru, mengembalikan IUP yang sebelumnya berpindah tangan, serta memberikan arah strategis yang jelas untuk mendukung kelancaran program hilirisasi. Ia menegaskan bahwa kebijakan holding seharusnya tidak berdampak pada pengurangan kesejahteraan pegawai, melainkan harus berorientasi pada penguatan perusahaan dan peningkatan kesejahteraan pekerja.
Dengan adanya dialog antara SPBA dan Menteri Ketenagakerjaan, diharapkan langkah konkret dapat segera diambil untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh serikat pekerja di lingkungan Holding MIND ID. Terbentuknya federasi serikat pekerja yang kuat akan menjadi tonggak penting dalam memperjuangkan hak-hak pekerja serta memastikan bahwa kebijakan holding tidak merugikan tenaga kerja di dalamnya.