Enimpost.com,NASIONAL,- Mengawali tahun 2025, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menginstruksikan kepada satuan kerja (Satker) di Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat untuk terus meningkatkan pelayanan secara optimal. Menteri Nusron berpendapat bahwa pelayanan yang optimal dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah. “Meskipun Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat bukan wilayah dengan beban kerja terbesar, saya yakin pertumbuhan ekonomi di daerah, khususnya Sulawesi Tengah, dapat dipacu melalui pelayanan yang optimal. Contohnya, kawasan Morowali yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Data terkait pelayanan di wilayah ini perlu dimanfaatkan secara maksimal, termasuk potensi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP),” ujar Menteri Nusron dalam pengarahannya kepada jajaran Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat secara daring pada Kamis (02/01/2025).
Dalam arahannya, Menteri Nusron menekankan pentingnya optimalisasi layanan pertanahan dengan mengubah stigma yang selama ini menganggap pelayanan terlalu lama menjadi lebih cepat dan responsif. Hal ini dapat dilakukan melalui perbaikan sistem dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
“Perbaikan sistem dimulai dengan penyederhanaan model bisnis dan penguatan teknologi informasi untuk mendukung pelayanan yang akurat, prudent, akuntabel, dan transparan sesuai prinsip Governance, Risk Management, and Compliance (GRC),” ungkap Menteri Nusron.
Dalam pengarahan daring tersebut, Menteri Nusron juga menekankan pentingnya kesiapan jajaran BPN dalam menghadapi rotasi dan mutasi secara berkala. Rotasi dan mutasi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pengalaman kerja dan pemerataan penugasan, yang pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan kapasitas SDM. Selain itu, kepekaan dan pemahaman terhadap isu-isu pertanahan dan tata ruang juga menjadi aspek yang wajib dimiliki oleh setiap instansi pertanahan.
Menteri Nusron menegaskan bahwa tantangan pertanahan dan tata ruang yang kompleks memerlukan respons cepat dan tepat dari SDM yang kompeten. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas SDM sangat penting, baik melalui pelatihan maupun pengembangan kompetensi yang berkelanjutan. Tidak hanya itu, penyederhanaan proses dan pemanfaatan teknologi informasi yang terkini juga menjadi kunci untuk meningkatkan efektivitas layanan pertanahan.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Menteri Nusron optimis bahwa pelayanan pertanahan di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat akan semakin responsif dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Inisiatif ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pemanfaatan potensi lokal, khususnya di wilayah Morowali yang kaya akan sumber daya alam. Dengan begitu, visi misi pemerintah dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat dapat terwujud.