Perdana, Sumsel Ekspor 59,4 Ton Kopi Ke Malaysia dan Australia Awal Tahun 2025

enimpost.com,SUMSEL – Sumatera Selatan kembali menorehkan prestasi dengan melakukan ekspor perdana 59,4 ton kopi ke Malaysia dan Australia pada awal tahun 2025. Momentum ini menjadi tonggak sejarah baru bagi provinsi tersebut dalam memperluas akses pasar global untuk komoditas kopi unggulan daerah.

Berbeda dengan ekspor sebelumnya, kali ini kopi asal Sumsel didukung oleh ekosistem pembiayaan yang melibatkan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Maybank. Kolaborasi ini memberikan jaminan finansial yang lebih kuat bagi para petani, sekaligus menawarkan keuntungan lebih besar melalui akses pembiayaan yang efisien dan terintegrasi. Hal ini diharapkan dapat memperkuat posisi Sumsel sebagai salah satu produsen kopi berkualitas tinggi di Indonesia.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel, Arifin Susanto, menegaskan bahwa langkah strategis ini tidak hanya memperluas pasar internasional tetapi juga menciptakan solusi pembiayaan inovatif yang mendukung keberlanjutan industri kopi lokal. Dengan kualitas unggul, seperti Arabica Grade 1 Specialty dari Semendo dan Robusta Grade 1 dari Pagaralam, kopi Sumsel siap bersaing di tingkat global.

“Perbedaan signifikan dalam ekspor kali ini adalah adanya dukungan ekosistem pembiayaan yang memberikan kepastian kepada para petani. Ini membawa keuntungan lebih besar bagi mereka, sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat petani kopi di Sumsel,” ujar Arifin saat menghadiri seremoni ekspor kopi Sumsel di Palembang, Minggu 19 Januari 2024.

Dukungan terhadap ekspor kopi ini melibatkan berbagai sektor, mulai dari hulu hingga hilir. Fasilitas pembiayaan seperti Letter of Credit (LC) yang disediakan oleh BSI dan Maybank tidak hanya memperlancar akses pasar global tetapi juga memastikan keamanan dan efisiensi bagi para pelaku usaha lokal. Hal ini memberikan kepercayaan diri kepada para petani dan eksportir untuk terus meningkatkan kualitas dan volume produksi.

Dalam ekspor perdana ini, sebanyak 19,8 ton green bean kopi jenis Arabica Grade 1 Specialty asal Semendo, Muara Enim, dan Robusta Grade 1 dari Pagaralam dikirim ke Australia. Sementara itu, 39,6 ton green bean kopi jenis Robusta Grade 4 dari Pagaralam diekspor ke Malaysia. Langkah ini diyakini akan memberikan nilai tambah signifikan bagi perekonomian Sumsel, terutama bagi para petani kopi dan seluruh rantai pasokannya.

“OJK bersama lembaga jasa keuangan lainnya terus memfasilitasi pembiayaan bagi petani dan produsen untuk meningkatkan produksi, kualitas, serta kontinuitas. Dengan begitu, ekspor kopi dari Sumsel dapat terus berkembang dan menjadi andalan,” jelas Arifin.

Penjabat Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, juga menyampaikan optimisme terkait keberlanjutan ekspor kopi melalui dukungan ekosistem pembiayaan yang lebih terintegrasi.

“Ekosistem pembiayaan ini mempermudah petani dalam melakukan ekspor. Kami yakin kopi Sumsel dan perekonomian petani akan terus mengalami kemajuan,” ungkap Elen.

Selain itu, Elen menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus mendorong program peremajaan kebun kopi dan pelatihan bagi para petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Langkah ini dianggap penting untuk memastikan Sumsel tetap menjadi pemain utama dalam pasar kopi internasional.

Diharapkan, kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha dapat terus diperkuat sehingga ekspor kopi dari Sumsel tidak hanya menjadi momentum sesaat, tetapi juga menjadi landasan bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dengan dukungan semua pihak, ekspor kopi dari Sumsel berpotensi menjadi salah satu penggerak utama ekonomi daerah, sekaligus membawa nama baik Indonesia di pasar global.

Langkah strategis ini juga diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk mengembangkan komoditas unggulan mereka dengan pendekatan serupa, yaitu memanfaatkan ekosistem pembiayaan dan kolaborasi yang terintegrasi. Sumatera Selatan kini tidak hanya menjadi produsen kopi berkualitas, tetapi juga pelopor dalam menciptakan solusi inovatif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *