Enimpost.com,MUARA ENIM – Kendaraan Jenis Fuso Dump Truk Nopol B 8021 STL terguling menumpahkan muatan batubara di Jalan raya Baturaja Tanjung Enim tepatnya di depan Kantor Polsek Lawang Kidul Kabuaten Muara Enim pada Rabu (21/12/2022). Sejak berita ini di tulis, angkutan berjenis Dump Truk warna Orenge tersebut sudah di evakuasi menggunakan alat berat karena sempat mengganggu lalu lintas.
Informasi dari Polsek Lawang Kidul, kronologi kejadian bermula ketika mobil angkutan batubara Fuso Dump Truck No.pol B 8021 STL yang dikemudikan Sdr. Ade Rahman mengangkut batubara dari PT BAS Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung berangkat menuju Servo, dan saat tiba Jl.Lintas Baturaja No.01 simpang monpera Sdr. Ade Rahman yang sedang dalam keadaan mengantuk menabarak pembatas jalan sehingga mengakibatkan mobil tersebut terguling disisi jalan sebelah kiri pembatas jalan.
“Akibat kejadian tersebut arus lalin diseputaran Jalan.Lintas Baturaja No.01 simpang monpera dapat digunakan satu jalur bergantian. Lalu jajaran Polsek Lawang Kidul bersama Satlantas Muara Enim melakukan pengaturan arus lalin dan menghubungi pihak Transportir kendaraan angkutan batubara Fuso Dump Truck No.pol B 8021 STL yaitu PT.STL. Lalu evakuasi mobil Fuso Dump tersebut dengan menggunakan alat berat,” kata IPTU Yogie Sugama Hasyim STK SIK, Kapolsek Lawang Kidul saat di hubungi, Rabu (21/12).
Disamping itu, Dedi Kurniawan mewakili PT Manambang Muara Enim (MME) menyatakan, Dump Truk terguling bermuatan batubara tersebut tidak berasal dari tambang MME. Kata dia, selama ini, jika ada kejadian seperti itu, MME ikut memberikan kontribusi kepada masyarakat. Seperti pada kejadian di Desa Tanjung Raja, dan Desa Karang Raja Kecamatan Muara Enim beberapa waktu lalu. Saat kejadian pun MME biasanya langsung menurunkan tim untuk melakukan pembersihan ceceran batubara yang masih tersisa di tempat kejadian
“Bukan itu pak dari MME, kalau MME selalu support dan komitmen dan bantu jika ada kejadian-kejadian seperti itu, coba tanyakan ke IUP lain,” terang Dedi.
Sementara itu, Bambang Gondrong, aktivis Lingkungan dari Forum MERAPI Tanjung Enim yang melihat kejadian itu mengungkapkan, sangat menyayangkan kejadian itu tidak ada pihak perusahaan di lokasi kejadian. Kata dia, hanya petugas polisi yang mengamankan jalan supaya arus lalulintas kembali lancar.
“Mobil itu dari PT STL, dari IUP PTBAS, kami merasa selama ini perusahaan itu minim kontribusi, jika ada kejadian seperti itu. Buktinya, kita tidak melihat ada orang PT ada di lokasi,”terang Bambang.
Sementara itu, Akhwam selaku Humas dan CSR PT Bara Anugerah Sejahtera (BAS) menyampaikan, pihaknya belum bisa menanggapi, dan baru mendapatkan informasi tersebut dari media ini.
“Kapan kejadian pak, kita belum menanggapi, danĀ terima kasih informasinya,” jawab singkat.(ep)