Dari Danau Kecil Menuju Panggung Besar: Lomba Bidar Muara Enim Siap Go Nasional

enimpost.com,MUARA ENIM – Semarak budaya dan potensi wisata kembali menggema dari Danau Cecuho, Desa Muara Lawai, Kecamatan Muara Enim. Rabu (10/9/2025), perlombaan Bidar Mini Tradisional resmi dibuka untuk keempat kalinya. Tidak sekadar ajang olahraga air, perhelatan ini digadang menjadi magnet wisata baru yang berpeluang menembus skala nasional.

Sebanyak 120 peserta putra dan putri dari enam kecamatan di Kabupaten Muara Enim – Empat Petulai Dangku, Belimbing, Benakat, Gunung Megang, Ujan Mas, dan Muara Enim – serta satu kecamatan dari Kabupaten Lahat, Merapi Timur, turut ambil bagian. Selama lima hari, Danau Cecuho akan disulap menjadi arena lomba yang menyatukan sportivitas, budaya, dan semangat gotong royong masyarakat.

Perlombaan dibuka oleh Bupati Muara Enim yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Ahmad Yani Heriyanto, M.M., dengan dihadiri jajaran Forkopimda serta ratusan warga. Kehadiran masyarakat yang memadati tepian danau menjadi bukti nyata bahwa lomba bidar bukan hanya tradisi, melainkan juga hiburan rakyat yang berpotensi besar mendongkrak kunjungan wisata.

Kepala Desa Muara Lawai, Edi Wanseri, menegaskan bahwa lomba ini lahir dari semangat kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal. “Setiap tahun kami gelar perlombaan bidar bukan hanya sebagai tontonan, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian kearifan lokal. Danau Cecuho adalah aset, dan lomba bidar menjadi cara kami mengenalkan desa ini sebagai destinasi wisata,” ujarnya.

Tak hanya lomba perahu bidar, rangkaian kegiatan juga disemarakkan dengan penampilan seni budaya oleh Karang Taruna dan ibu-ibu PKK, serta partisipasi UMKM lokal yang menghadirkan kuliner dan kerajinan khas desa. Kolaborasi ini membuktikan bahwa potensi wisata tak pernah bisa dilepaskan dari ekosistem budaya dan ekonomi kreatif masyarakat.

Edi menambahkan, pihaknya berharap dukungan lebih luas dari pemerintah, perusahaan, hingga instansi lain agar kegiatan ini dapat terus berkembang. “Kami masih membutuhkan banyak pembinaan. Harapannya, lomba bidar bisa menjadi event unggulan yang bukan hanya milik Desa Muara Lawai, tapi juga ikon wisata Kabupaten Muara Enim,” pungkasnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Muara Enim, Ahmad Yani Heriyanto, menyampaikan apresiasi tinggi atas konsistensi masyarakat Desa Muara Lawai dalam menggelar lomba bidar. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan visi Pemkab untuk membangkitkan potensi wisata desa.

“Danau Cecuho punya daya tarik yang luar biasa. Dengan pembinaan yang tepat, saya yakin lomba bidar ini bisa menjadi event skala nasional. Kita harus viralkan dan dorong agar masyarakat luar mengenal Muara Enim bukan hanya sebagai daerah pertambangan, tetapi juga sebagai tujuan wisata budaya dan alam,” jelas Yani.

Pernyataan tersebut menegaskan arah baru pembangunan pariwisata Muara Enim. Dari tradisi sederhana masyarakat desa, kini muncul peluang besar untuk menjadikan lomba bidar sebagai agenda tahunan yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dengan atmosfer yang penuh semangat, lomba bidar di Danau Cecuho menjadi bukti bahwa wisata berbasis komunitas dapat tumbuh kuat bila dikelola dengan visi keberlanjutan. Harapan besar pun tersemat, agar dari tepian danau kecil di Desa Muara Lawai, gaung budaya dan pariwisata Muara Enim bisa meluas hingga ke panggung nasional.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *