Enimpost.com,- Banyak orang bilang untuk tidak takut dengan kegagalan. Faktanya, ini adalah sebuah pernyataan yang terasa mudah diucapkan, namun begitu pahit untuk ditelan. Tentu saja tak ada seorang pun yang ingin mengalami kegagalan. Namun sayangnya kita hanyalah manusia biasa, bukan sosok yang sempurna yang pasti akan selalu mencapai kesuksesan.
Tetapi untuk Anda yang sedang berusaha, jangan anggap kegagalan sebagai jalan buntu yang tak bisa ditembus. Sebaliknya, jadikan hal ini sebagai warna kehidupan agar bisa kembali bangkit berdiri dan berusaha lagi.
Jadikan kegagalan sebagai teman yang ramah. Pelajari bagaimana cara Arsjad Rasjid, pria di balik kesuksesan perusahaan energi terbesar Indonesia, PT Indika Energy, Tbk. menyikapi kegagalan dan mengubahnya menjadi ‘bahan bakar’ untuk mencapai kesuksesan.
Kegagalan adalah hal yang baik?, Menurut Ketua Umum KADIN ini, menebar inspirasi merupakan kegemaran Arsjad Rasjid. Berbagai ilmu usaha ia tularkan kepada generasi yang lebih muda lewat media sosial. Bukan hanya cerita kesuksesan, namun juga kegagalan.
Bicara tentang GAGAL, ternyata ada kiatnya supaya setiap orang bisa berbesar hati menerimanya dan menjadikannya sebagai batu pijakan untuk meraih apa yang kita impikan.
“Gagal itu perlu untuk bisa mengembangkan sesuatu, baik diri atau pekerjaan yang kita rintis,” ungkap pria yang akrab disapa AR ini.
Namun menerima kegagalan bukan hanya dengan berbesar hati. Perlu ada langkah kongkret untuk menjadikannya sebagai turning point ke arah yang lebih baik.
“Tetapi memang we have to fail smart,” sambungnya.
Kisah kegagalan Apple yang kini berubah jadi kesuksesan. Arsjad Rasjid kemudian mengambil kisah perjuangan perusahaan teknologi terbesar dunia, Apple Inc. Dulu, hampir setiap produk Apple hanya menjadi bahan tertawaan. Masyarakat di zaman tersebut menganggapnya terlalu modern sehingga sulit untuk menerimanya.
Meski berawal dengan penolakan, Apple Inc. terus berusaha memberikan yang terbaik. Mereka tetap gigih dan belajar dari kegagalan hingga bisa menghasilkan berbagai produk susulan yang inovatif, dan pada akhirnya justru menjadi pionir berkat keberanian untuk terus menciptakan produk-produk yang bermanfaat dan digemari.
Hasilnya? Seperti yang Anda lihat sekarang. Gawai dari Apple Inc. selalu jadi idaman banyak orang. Berapa pun banderol harga, orang-orang rela membelinya karena Apple bukan sekadar manfaat, tapi juga tren yang harus diikuti.
Tak semua kegagalan adalah ketidakmampuan. Bagi Arsjad Rasjid, setiap kegagalan itu memiliki makna. Tidak selamanya gagal itu adalah lambang dari ketidakmampuan. Ia memberi catatan bahwa ada failure yang bersifat exploratory for learning.
Jadi, jangan berhenti saat menemui kegagalan. Sebaliknya, jadikan sebagai buku catatan yang bisa Anda baca setiap hari, kemudian jelajahi dan pelajari di mana letak salahnya agar bisa melakukan perbaikan terhadap kegagalan tersebut.
“Di sini, kita harus fokus untuk menjadikan elemen-elemen yang berkontribusi pada kegagalan sebagai learning (pelajaran) untuk maju ke depannya,” jelas AR.
Kegagalan bisa dicegah. Pernah mengetahui kalau kegagalan sebenarnya bisa dicegah?
Dengan pernah mengalaminya, Anda seharusnya bisa lebih peka terhadap situasi atau gejala yang menunjuk arah kegagalan. Adaptasi ini akan membuat seseorang mampu mendeteksi risiko sehingga bisa sesegera mungkin melakukan komunikasi dengan timnya.
Bila langkah pencegahan bisa diketahui sebelum ‘GAGAL’ datang, Anda punya waktu untuk mempersiapkan rencana-rencana kreatif yang bisa mengurangi, atau bahkan menangkal kegagalan tersebut.
Kegagalan membuat kita lebih berani.
Gagal dan terpuruk menjadi sebuah kisah klasik manusia. Namun cerita tersebut bisa berubah menjadi epik ketika membuat Anda semakin tangguh dan berani menghadapinya.
Arsjad Rasjid, yang juga merupakan Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk., mengatakan bahwa tidak ada yang harus ditakuti dari kegagalan bila kita bisa menganalisa faktor-faktor yang membuat sesuatu menjadi gagal.
Siapkan perisai dan pedang, beranikan diri untuk menghadapinya. Jadikan kegagalan sebagai momentum untuk berkembang dan breaking boundaries. Arsjad Rasjid berharap kita semua menganggap kegagalan adalah hal yang baik. Tidak hanya menstimulasi diri kita untuk terus mengasah diri, tetapi juga memberi kita kekuatan untuk lebih berani dalam berusaha. Tentu saja karena kita sudah punya bekal pelajaran dari kesalahan-kesalahan yang bisa dihindari.(*)