Belajar Praktek Jadi Alasan Siswa Pilih SMK Cendeki Unggul Tanjung Enim

Enimpost.com, MUARA ENIM – Lebih banyak praktek daripada teori menjadi alasan siswa untuk memilih melanjutkan sekolahnya di SMK Cendekia Unggul (CU) Tanjung Enim. Alasan lain, kalau belajar teori bisa terlupakan, tetapi kalau di praktekkan langsung maka ilmu didapat akan melekat.

Alasan itu di ungkapkan, Albedro, usai mengikuti pelepasan siswa kelas XII di SMK Cendekia Unggul Tanjung Enim Desa Lingga Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim, Jumat (5/5/2023). Ia mendengar informasi dari masyarakat, serta pada saat mendaftarkan masuk sekolah 3 tahun lalu.

“Saya tertarik masuk SMK Cendekia Unggul Tanjung Enim ini karena sekolah ini banyak praktek, daripada teori,” ujar Albedro, jurusan Otomotif.

Alasan lain diungkapkan, Dandi Ade Juliansyah, bahwa jika memiliki keahlian, dan ketrampilan maka untuk mengakses mencari pekerjaan tidak sulit. Seperti di SMK Cendekia Unggul Tanjung Enim ini, selain mendapatkan keahlian sesuai kompetensi, siswa di bekali ketrampilan tambahan yakni menyetir mobil, dan kursus komputer perkantoran.

“Kalau belajarnya lebih banyak praktek dari pada teori, maka ilmu yang di dapat akan melekat, tidak lupa, sehingga mudah mendapatkan pekerjaan,” kata Dandi.

Sementara itu, Ketua Yayasan Cendeki Unggul, H Zaibin SPd MPd mengatakan, angkatan ke VIII ini SMK Cendekia Unggul melepas sebanyak 22 siswa, terdiri dari Jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP) sebanyak 12 siswa, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) sebanyak 10 siswa. Ia mengatakan, sesuai dengan semboyan sekolah ini, berkarakter, berprestasi, dan siap kerja. Maka praktek sambil belajar lebih dominan, dari pada belajar teori di kelas.

Kata Zaibin, semua jurusan kompetensi itu sudah di Tunjang dengan sarana praktek, dan guru sesuai dengan keahlian masing-masing. Sekolah ini menerapkan 70 persen praktek, dan 30 persen belajar teori, sehingga dengan komposisi itu membuat alumni banyak di serap di dunia kerja.

“Sesudah lulus ini siswa juga mendapatkan piagam komputer, dan piagam menyopir. Kami juga mengharapkan anak-anak tidak keluar dari grub, supaya kalau ada informasi kerja bisa cepat ditanggapi,” urai Zaibin.(ep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *