enimpost.com,MUARAENIM – Para peternak burung puyuh binaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memanen semangka dari lahan bekas aktivitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, pada Kamis (24/07/2025). Semangka tersebut ditanam menggunakan pupuk organik berbahan dasar kotoran puyuh (kohe), hasil dari sistem pertanian terpadu yang dikembangkan bersama PTBA.
Panen ini merupakan bagian dari Program Transformasi PETI, inisiatif PTBA untuk mengalihkan fungsi lahan eks tambang ilegal menjadi kawasan produktif dan ramah lingkungan. Salah satu langkah utamanya adalah pengembangan peternakan burung puyuh, di mana limbah ternak diolah menjadi pupuk alami yang menyuburkan tanah dan mendukung pertanian berkelanjutan.
Sustainability Division Head PTBA, Dedy Saptaria Rosa, menyampaikan bahwa penggunaan kohe puyuh terbukti mampu meningkatkan kualitas tanah sekaligus menjadi solusi pertanian yang lebih ramah lingkungan.
“Program ini diharapkan tidak hanya menghasilkan pangan sehat, tetapi juga menciptakan lapangan kerja alternatif bagi masyarakat sekitar. Ini adalah komitmen nyata perusahaan dalam mendampingi masyarakat menuju mata pencaharian yang berkesinambungan,” ungkap Dedy.
Dari lahan seluas 300 meter persegi yang sebelumnya tidak produktif, para peternak berhasil memanen sekitar satu ton semangka. Seluruh proses, mulai dari pengolahan lahan hingga panen, dilaksanakan oleh kelompok peternak dengan pendampingan intensif dari tim PTBA.
Inisiatif ini menjadi wujud kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan perusahaan dalam membangun ekosistem ekonomi sirkular di wilayah pascatambang.
Salah satu peternak binaan, Agustian, mengungkapkan bahwa lahan tersebut sebelumnya nyaris menjadi lokasi penimbunan material (stockpile) tambang ilegal.
“Hasilnya luar biasa, bukan hanya bagi kami, tapi juga untuk lingkungan. Terima kasih Bukit Asam, sudah membuktikan bahwa perusahaan ini benar-benar peduli pada kami, masyarakat kecil,” ujarnya.
Kepala Desa Darmo, Ilwan Utama, turut memberikan apresiasi terhadap program yang dinilainya berdampak nyata.
“Atas nama Desa Darmo, kami mengucapkan terima kasih kepada Bukit Asam. Program ini menghidupkan kembali lahan mati, meningkatkan penghasilan warga, dan memperkuat ketahanan pangan. Harapan kami, manfaatnya bisa terus diperluas agar lebih banyak masyarakat yang terlibat,” katanya.
PTBA menegaskan komitmennya untuk terus menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui upaya pemberdayaan masyarakat serta pengembangan desa yang mandiri, hijau, dan tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan.