Enimpost.com,MUARA ENIM – Organisasi Perempuan dalam lingkungan Kabupaten Muara Enim menjadi peserta Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan. Yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Hotel Serasan Sekundang, Kamis (31/8/2023).
Diantaranya, TP PKK, Dharma Wanita, IWAPI, Yayasan Mutiara Tanjung Enim, Bhayangkara, GOW, PPNI, penggiat sosial, dan media.
Acara itu dibuka oleh Kepala Dinas PPPA Muara Enim, Vivi Mariani SSi, M.Bmd,APT melalui Sekretaris Dinas Ir Aqnes Triwidijanti Lestari menyampaikan, sebagai upaya pencegahan, serta penanganan kasus kekerasan kepada perempuan. Pihaknya sudah membentuk UPTD PPA, dan menunggu adanya laporan. Akan tetapi, dalam perjalanannya masih banyak kasus yang tidak tersampaikan, salah satu alasannya karena masih dianggap hal tabu.
“Untuk itulah diadakan pelatihan ini, dengan maksud para peserta menjadi ujung tombak untuk kembali mensosialisasikan kepada masyarakat, untuk sama-sama memerangi kekerasan terhadap anak,” jelasnya.
Adanya kegiatan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta. Dimana kegiatan ini diisi dengan pelatihan dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap anak, diskriminasi, eksploitasi, kekerasan serta ketelantaran.
“Sehingga harapan kami peserta mampu mendampingi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan terjadinya kekerasan terhadap anak dan mengatasi permasalahan yang timbul di sekolah, pondok pesantren dan lingkungan tempat tinggal,” terang Aqnes.
Narasumber dari Kejaksaan Muara Enim, oleh Riska Fitriani SH, jaksa Fungsional perlindungan perempuan dan anak dalam penegakan hukum. Selanjutnya, narasumber kedua Toni Fisher SSos yang memberikan materi hukum mengenai tata cara perlindungan perempuan.
Sementara itu, Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, Rina Evianti , SKM, M. Kes menyampaikan, tujuan kegiatan pelatihan ini adalah mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan, guna mengoptimalkan perlindungan pada perempuan.
“Tujuan dari kegiata ini yakni untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kepada peserta tentang manajemen, Penanganan Kekerasan Pada Perempuan. Sehingga harapan kami para peserta dapat mengaplikasikannya di lingkungan masing-masing,” ungkap Rina.(*)