Enimpost.com,MUARAENIM – Partai Demokrat ramai-ramai menolak keputusan Pemerintah Pusat menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sudah berlaku ini.
Sebab Partai Demokrat tidak melihat upaya pemerintah berhemat sebelum meminta rakyat untuk hidup lebih sulit dengan menaikkan harga BBM yang akan berimplikasi terhadap kenaikan harga lainnya, termasuk bahan pokok.
Tidak ada upaya penghematan yang dilakukan pemerintah. Anggaran digelontorkan untuk pembangunan proyek pencitraan. Para pejabat dan aparat pemerintah memperlihatkan gaya hidup yang jauh dari kesengsaraan rakyat. Tidak terlihat tanda-tanda upaya untuk mengencangkan ikat pinggang dari operasional pemerintah.
Selain itu, ketika harga minyak dunia turun, harga BBM di Indonesia tidak turun. Lalu, uangnya sekarang kemana?
Kenaikan harga BBM membuat kehidupan rakyat yang sudah sulit menjadi semakin sulit. Pemerintah bukannya mengurangi beban rakyat, tetapi malah menambah beban rakyat. Kondisi rakyat belum pulih akibat pandemi, malah semakin diperberat oleh Pemerintah.
“Saya setuju Partai Demokrat menolak kenaikan harga BBM, karena pasca pandemi Covid-19 inu saja masyatakat masih berat berupaya bangkit, ekonomi belum sepenuhnya pulih, ditambah kenaikan harga BBM ini bagi masyarakat sangat berat,” ungkap Ajis, Senin (5/9/2022).(ep)