Teater Gending: Menyalakan Api Seni di Hati Anak-Anak

enimpost.com,MUARAENIM, – Teater Gending, yang dikomandoi oleh Ikhsanul Fikri, menggelar pertunjukan Teaterikalisasi Puisi dengan tema “Kembalikan Indonesia Padaku” di Gedung Mess PGRI Muara Enim pada Selasa, 25 Februari 2025. Pagelaran ini menjadi salah satu upaya nyata untuk membangun apresiasi seni masyarakat, khususnya terhadap puisi, serta mengembangkan minat dan bakat anak-anak dalam dunia seni peran.

Program seni ini merupakan pertunjukan perdana yang dirancang khusus untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap kesenian, terutama dalam bidang puisi. Tidak hanya menampilkan seni teaterikalisasi puisi, acara ini juga menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri dan berani tampil di depan publik. Dalam pertunjukan ini, anak-anak dari berbagai sekolah dasar di Muara Enim turut berpartisipasi sebagai bagian dari Grup Teater Gending Muara Enim. Mereka adalah Zafina, Adella, Zaren, Aulia, dan Yui dari SDN 03 Muara Enim; Hafidz dan Kheysia dari SDN 20; Amira, Sekar, dan Khanza dari Taman Kanak-Kanak; Alesha dari SDN 06; serta Zahira dari MIN 1 Muara Enim.

Sebagai Ketua Teater Gending Muara Enim, Ikhsanul Fikri mengungkapkan rasa bangganya atas antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh anak-anak dalam mengikuti pertunjukan ini. Menurutnya, usia dini merupakan waktu yang tepat untuk menanamkan kecintaan terhadap seni, karena pada masa ini daya imajinasi dan kreativitas anak berkembang dengan pesat. Oleh karena itu, Teater Gending hadir sebagai fasilitator bagi mereka yang ingin belajar dan menyalurkan minat dalam bidang seni, khususnya seni pertunjukan.

“Dengan adanya pagelaran ini, kami berharap dapat menjadi awal yang baik dalam membangun minat dan bakat anak-anak untuk mencintai kesenian yang ada di Indonesia. Seni bukan sekadar hiburan, tetapi juga media pendidikan dan pembentukan karakter. Melalui seni, anak-anak belajar berani, percaya diri, serta menghargai budaya dan nilai-nilai bangsa,” ujar Fikri.

Lebih lanjut, Fikri juga menyoroti pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk keberlanjutan program seni di Muara Enim. Ia menekankan bahwa Muara Enim sebenarnya sudah memiliki Gedung Kesenian Putri Dayang Rindu di Tungkal, yang seharusnya bisa dimanfaatkan secara maksimal sebagai pusat kegiatan seni dan budaya. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah daerah serta pemangku kepentingan terkait, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak, dapat berperan lebih aktif dalam mengembangkan serta menghidupkan kembali ruang-ruang ekspresi seni bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja.

“Kami menginginkan adanya perhatian lebih dari pihak pemerintah dan stakeholder terkait. Gedung Kesenian Putri Dayang Rindu di Tungkal bisa menjadi pusat kegiatan seni dan budaya yang mendukung berbagai komunitas seni di Muara Enim. Dengan begitu, generasi muda dapat terus mengasah bakat dan kecintaan mereka terhadap seni, tanpa harus pergi ke luar daerah untuk mencari wadah ekspresi,” tambahnya.

Fikri juga menyampaikan harapannya kepada pemerintahan yang baru di Kabupaten Muara Enim di bawah kepemimpinan H. Edison dan Hj. Sumarni. Ia optimistis bahwa dengan kepemimpinan yang baru ini, Kabupaten Muara Enim dapat terus bangkit dan berkembang, termasuk dalam sektor kesenian dan budaya.

“Di masa pemerintahan yang baru ini, mari kita bersama-sama membangun Kabupaten Muara Enim yang lebih sejahtera dan berdaya saing, khususnya dalam bidang kesenian dan budaya. Kita memiliki banyak potensi, tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan baik dan mendapat dukungan dari berbagai pihak,” tutup Fikri.

Dengan diadakannya pertunjukan ini, Teater Gending tidak hanya menjadi ruang bagi anak-anak untuk berkreasi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas dalam meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan semakin banyak anak-anak yang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakat mereka di bidang seni. Sebab, mencintai seni adalah bagian dari mencintai budaya dan identitas bangsa.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *