enimpost.com,NASIONAL – Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) optimistis menghadapi tahun 2025 dengan target ambisius meningkatkan pangsa pasar kendaraan niaga hingga 33,4 persen. Optimisme ini didukung oleh pertumbuhan bisnis yang konsisten dan berkelanjutan dalam lima tahun terakhir.
Pada tahun 2024, IAMI mencatat pangsa pasar sebesar 30,5 persen, naik signifikan dari 27 persen di tahun 2023, meskipun pasar kendaraan roda empat nasional mengalami kontraksi sebesar 13,9 persen dengan total penjualan hanya 865 ribu unit, lebih rendah dari 1,006 juta unit pada tahun sebelumnya.
Rian Erlangga, Division Head of Business Strategy IAMI, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan bukti konsistensi perusahaan. “Lima tahun lalu, pangsa pasar kami hanya 23 persen.
Kini, pencapaian 30 persen menjadi momentum penting, apalagi saat Isuzu merayakan usia 50 tahun,” ujar Rian dalam acara Media Gathering di Jakarta 22 Januari 2025.
Strategi Produk dan Ekspansi
Untuk mencapai target 33,4 persen di 2025, IAMI mengandalkan lini produk unggulan seperti Elf Series, Traga, dan Giga. Ketiga produk ini memberikan kontribusi besar terhadap total penjualan 27.984 unit pada tahun 2024. Rincian kontribusinya meliputi:
• Isuzu ELF, dengan penjualan lebih dari 12.610 unit (pangsa pasar 26,6 persen di segmennya).
• Isuzu TRAGA, mencatat penjualan 10.954 unit, mendominasi 47,7 persen pangsa pasar segmen pikap medium.
• Isuzu GIGA, terjual sebanyak 4.420 unit, dengan pangsa pasar 20,5 persen di segmen truk heavy duty.
Selain itu, Isuzu memperkuat posisinya melalui produk LCV (Light Commercial Vehicle) seperti mu-X 4×4 dan D-Max, yang ditujukan untuk segmen bisnis komersial seperti pertambangan, perkebunan, minyak & gas, perusahaan rental, serta sektor pemerintah.
Keberadaan Isuzu Karawang Plant juga menjadi aset strategis, mendukung produksi kendaraan untuk pasar domestik dan ekspor ke lebih dari 19 negara, termasuk Filipina, Laos, Myanmar, dan Nikaragua.
Pada 2024, lebih dari 8.000 unit kendaraan komersial telah diekspor. Kepercayaan yang diberikan oleh UD Trucks untuk memproduksi 1.500 unit UD Truck Quester juga menguatkan peran IAMI dalam industri kendaraan niaga.
Fokus pada Layanan Purna Jual
Untuk mempertahankan daya saing, IAMI terus meningkatkan layanan purna jual dengan memperluas jaringan distribusi, yang meliputi:
• 124 outlet resmi.
• 159 Bengkel Isuzu Berjalan (BIB).
• Lebih dari 1.900 part shop.
• 165 Bengkel Mitra Isuzu (BMI).
• 4 part depo untuk mempercepat distribusi suku cadang.
“Kami mengusung konsep fast and easy, dengan tujuan memberikan akses yang lebih cepat dan mudah bagi pelanggan dalam mendapatkan layanan dan suku cadang,” jelas Rian.
Tantangan dan Peluang di 2025
Meski optimistis, IAMI menyadari berbagai tantangan yang harus dihadapi pada tahun 2025, seperti:
1. Kenaikan harga kendaraan niaga yang disebabkan oleh kebijakan opsen di sejumlah wilayah. Hal ini berpotensi meningkatkan biaya transportasi dan harga barang di tingkat konsumen.
2. Persaingan yang semakin ketat di segmen kendaraan komersial.
3. Fluktuasi ekonomi global, yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat dan pelaku bisnis.
Namun, program pemerintah seperti inisiatif makan siang gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai dapat membuka peluang baru di sektor logistik. Program ini diprediksi meningkatkan kebutuhan kendaraan niaga di berbagai daerah.
Pencapaian target pangsa pasar 33,4 persen pada 2025 diharapkan menjadi langkah penting dalam perjalanan IAMI untuk mewujudkan visi jangka panjangnya sebagai pemimpin pasar kendaraan niaga di Indonesia. “Ini adalah babak akhir dari visi dan misi yang telah kami canangkan selama satu dekade terakhir,” tutur Rian.
Dengan strategi yang matang, komitmen terhadap keberlanjutan, serta inovasi produk dan layanan, IAMI optimistis dapat terus memperluas dominasi di pasar kendaraan niaga nasional.