Menguak Rahasia Pengeboran Tambang: Metode, Teknologi, dan Penerapannya

enimpost.com,- Dalam industri pertambangan, pengeboran menjadi salah satu tahap krusial, terutama dalam eksplorasi batubara. Proses ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi geologi baik di permukaan maupun bawah permukaan. Melalui pengeboran, para ahli dapat memahami susunan stratigrafi batuan, mengidentifikasi kedalaman serta ketebalan lapisan batubara, dan memperoleh sampel untuk analisis lebih lanjut.

Selain sebagai alat pengumpulan data geologi, pengeboran juga berperan dalam memahami prosedur pelaksanaannya. Dengan mengetahui tahapan pengeboran, pekerja tambang dapat menentukan metode serta peralatan yang sesuai untuk kondisi lapangan.

Jenis-Jenis Sistem Pengeboran

Pengeboran dalam pertambangan terbagi menjadi dua sistem utama, yaitu pengeboran mekanik dan pengeboran manual. Kedua sistem ini memiliki prinsip kerja yang berbeda sesuai dengan kebutuhan eksplorasi dan kondisi batuan yang dihadapi.

1. Pengeboran Mekanik

Pengeboran mekanik menggunakan tenaga mesin sebagai sumber energi utama dalam pengoperasiannya. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama, seperti mesin penggerak, batang bor penerus energi (transmitter), mata bor sebagai alat pemecah batuan, serta sistem peniupan udara (flushing) yang membersihkan serbuk hasil pengeboran (cuttings) dan membuangnya dari lubang bor.

Berdasarkan mekanisme energinya, pengeboran mekanik diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama:

Pengeboran Rotari

Pengeboran Perkusif

Pengeboran Rotari-Perkusif

Dalam pengeboran rotari, terdapat dua metode utama yaitu Tricone dan Drag Bit. Metode Tricone bekerja dengan menghancurkan batuan melalui gerusan (crushing), sedangkan Drag Bit memotong batuan yang dibor.

Pengeboran Perkusif atau tumbuk menggunakan energi dari mesin bor yang diteruskan melalui batang dan mata bor untuk menghancurkan batuan. Komponen utamanya adalah piston yang mendorong dan menarik batang bor, sehingga menghasilkan proses penghancuran (crushing) pada permukaan batuan.

Sementara dalam sistem Rotary-Perkusif Drill, terjadi kombinasi antara aksi tumbukan dan putaran pada mata bor. Gabungan ini menciptakan efek penghancuran dan penggerusan batuan yang lebih efisien. Penerapannya mencakup dua metode utama, yakni Top Hammer dan Down the Hole Hammer (DTH Hammer). Metode ini digunakan dalam pengeboran batuan keras atau kedalaman tertentu.

2. Pengeboran Manual

Berbeda dengan sistem mekanik, pengeboran manual memiliki prinsip kerja yang lebih sederhana karena mengandalkan tenaga manusia sebagai penggerak utama. Meskipun terbatas dalam kecepatan dan kedalaman, metode ini masih digunakan untuk eksplorasi dangkal atau di lokasi sulit dijangkau alat berat.

Beberapa contoh alat bor manual meliputi:

Auger Drill

Bangka Bor

Churn Drill

Bor Mesin Semprot (BMS)

Meski lebih lambat dibanding pengeboran mekanik, metode manual tetap berperan dalam eksplorasi awal, terutama pada area dengan akses terbatas atau keterbatasan biaya operasional.

 

Pengeboran merupakan tahap esensial dalam eksplorasi tambang, berfungsi untuk memperoleh data geologi dan sampel material bawah permukaan. Sistem pengeboran terdiri dari dua kategori utama, yaitu mekanik dan manual, dengan keunggulan serta keterbatasan masing-masing. Pemilihan metode yang tepat memastikan proses eksplorasi berjalan lebih efisien dan akurat dalam mengidentifikasi potensi sumber daya tambang.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *