Enimpost.com,MUARA ENIM – PT Pamapersada Nusantara (Pama) Site MTBU-BTSJ terus memberikan pendampingan kepada warga Pemukiman Dusun 2 Bukit Agung Desa Keban Agung Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim. Sebagai Kampung Program Iklim (Proklim) hingga menjadi percontohan tingkat nasional berkat binaan perusahaan tersebut.
Program itu berkelanjutan, kali ini Pama memberikan Pelatihan Tata Boga yakni Pembuatan Roti, diikuti peserta ibu-ibu PKK, pengurus Posyandu, remaja putri dan anggota Proklim, yang dilaksanakan di Posyandu Tekukur, Balai Bukit Agung, Lawang Kidul, Selasa (21/03/2023).
“Tujuan giat ini utuk meningkatkan kemampuan bagi ibu-ibu dan remaja putri dalam bidang kuliner, selain itu untuk mengajak masyarakat agar membuka peluang wirausaha demi mendongkrak ekonomi keluarga,” jelas Sutrisno, Ketua Proklim setempat.
Pranolowati, Sekretaris BPD yang hadir mewakili pemdes Keban Agung mengucapkan terimakasih atas dukungan dari PT Pama. “Semoga pelatihan ini membawa manfaat bagi peserta, saya apresiasi atas ide ini,guna menambah pendapatan ibu-ibu yang tidak mempunyai kegiatan rutin, hingga mampu mendapat penghasilan,”harapnya.
Manager CSR Pama, Faizal Imron didampingi CSR Officer site MTBU Joko Budi Santoso dalam sambutannya mengatakan bahwa ini kegiatan positif dari pada menghabiskan waktu cuma-cuma.
“Ada kegiatan positif yang dapat dilakukan sehingga ada nilai tambah dari aktifitas ini dan jadikan ini sebagai kegiatan utama, sesuatu yang menghasilkan, bukan kegiatan sampingan,kami PT Pama akan selalu mendampingi agar menjadi besar,”ajaknya.
“Kami berharap ini bisa berkembang, agar menambah ekonomi keluarga juga menarik minat anak-anak muda agar mau berwirausaha, semoga apa yag dilakukan bapak ibu ini menjadi contoh bagi generasi muda,”harap Faizal.
Wagiman, sebagai narasumber disela pemberian materi dan langsung praktik pembuatan roti.Pria asal Lampung yang saat ini berdomisili di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim, berkecimpung sejak tahun 2001 ini berharap, ilmu yang dirinya salurkan dapat diserap agar ada penerus usaha roti seperti ini.
“Semoga nantinya ibu dan remaja putri dapat membuka usaha, membantu keluarga,kalau masih ada hal yang perlu di tanyakan saya siap membantu kapan saja,”ungkapnya.
Ditanya,apakah tidak ragu persaingan dagang apabila nanti peserta ini membuka usaha yang sama, dengan tersenyum Wagiman menjawab,”saya yakin tidak ada ekor yang jadi kepala, rezeki juga tidak akan tertukar,”pungkas Wagiman.(ep)