Panen Harapan di Karang Raja: PAMA dan LPB PAKIGA Dukung Pertanian Semiorganik untuk Masa Depan Berkelanjutan

enimpost.com,MUARAENIM –  Di tengah hijaunya hamparan sawah Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim, ratusan kilogram gabah dipanen dengan penuh semangat. Namun, panen kali ini bukan sekadar tentang hasil tani, melainkan tentang lahirnya harapan baru bagi masa depan pertanian berkelanjutan. PT Pamapersada Nusantara (PAMA) bersama Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) PAKIGA, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), menginisiasi kegiatan panen padi semiorganik sebagai bagian dari pendampingan intensif bagi para petani lokal.

 

Panen ini merupakan hasil dari program pembinaan dan edukasi pertanian yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Dua pelaku UMKM binaan PAMA, Anwar dan Sukardi, menjadi contoh sukses bagaimana teknik pertanian semiorganik mampu memberikan hasil optimal meskipun dengan lahan terbatas. Anwar, yang mengolah lahan seluas 270 meter persegi, memanen 200 kilogram gabah varietas Colosebo. Sementara itu, Sukardi dengan demplot seluas 180 meter persegi berhasil memanen 235 kilogram gabah varietas MR 219—angka yang cukup impresif untuk ukuran lahan sekecil itu.

Keberhasilan panen ini tidak lepas dari dukungan teknis dan pendampingan intensif yang diberikan oleh tim LPB PAKIGA. Turut hadir dalam kegiatan panen, Agung Harikusuma N selaku CSR Dept Head PAMA, bersama Devita Sari Sirait (CSR Officer PAMA), serta tim lapangan LPB PAKIGA yang terdiri dari Rusydi (Koordinator), Arrohman dan Chyntia Antasari (Fasilitator). Selain itu, acara juga dihadiri oleh Sekretaris Desa Karang Raja dan perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Muara Enim sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap pengembangan pertanian semiorganik di wilayahnya.

 

“Panen ini bukan hanya tentang angka, tapi tentang proses. Kami ingin memastikan bahwa UMKM binaan kami memiliki pemahaman yang baik tentang praktik pertanian sehat dan berkelanjutan. Ke depan, mereka kami harapkan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” ungkap Agung Harikusuma N dalam sambutannya.

 

Pertanian semiorganik yang dikembangkan dalam program ini merupakan pendekatan pertanian yang mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis, namun tetap menjaga produktivitas lahan. Metode ini dinilai lebih ramah lingkungan dan berkontribusi terhadap kualitas tanah dan ekosistem jangka panjang.

 

Bagi masyarakat Desa Karang Raja, kehadiran program ini menjadi oase di tengah tantangan sektor pertanian yang kian kompleks, mulai dari perubahan iklim hingga fluktuasi harga pupuk dan benih. Dengan pendekatan kolaboratif antara dunia usaha, lembaga pengembangan, dan masyarakat, pertanian kembali menjadi ladang harapan yang menjanjikan.

 

Melalui kegiatan panen ini, PAMA dan LPB PAKIGA menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pertanian berkelanjutan yang berbasis pada kearifan lokal dan teknologi tepat guna. Karena di balik setiap butir gabah yang dituai, tersimpan cerita tentang kerja keras, pembelajaran, dan keyakinan bahwa masa depan pangan Indonesia dimulai dari desa.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *