SMK Bukit Asam Kibarkan Nama Sumsel di Panggung Nasional FLS3N 2025: Seni Tradisi Bergema dari Jakarta

enimpost.com,JAKARTA – Semangat dan kebanggaan terpancar jelas dari wajah para siswa SMK Bukit Asam Tanjung Enim saat berdiri dengan busana tradisional yang memukau di Gedung Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Mereka adalah duta seni Sumatera Selatan yang mewakili provinsi dalam ajang bergengsi Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Jenjang Pendidikan Menengah yang berlangsung sejak 17 hingga 23 November 2025.

Berhasil melaju ke tingkat nasional setelah meraih Juara 1 FLS3N Tingkat Provinsi Sumatera Selatan, tim SMK Bukit Asam kini menapakkan jejak lebih jauh. Bukan sekadar membawa nama sekolah, tetapi juga membawa harapan, budaya, dan kebanggaan daerah.

Kepala SMK Bukit Asam Tanjung Enim, Evi Komalasari, menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi mendalam atas perjuangan para siswanya. Menurutnya, capaian ini merupakan buah dari kerja keras yang tak kenal lelah, latihan berbulan-bulan, serta dukungan penuh dari para pendamping, wali siswa, dan Yayasan Bukit Asam.

“Setelah meraih juara pertama di tingkat Sumatera Selatan, anak-anak ini terus menunjukkan dedikasi luar biasa. Mereka melaju ke tingkat nasional berkat latihan intens, pendampingan guru, dan dukungan semua pihak. Ini adalah momen membanggakan dan bukti bahwa mimpi besar dimulai dari keberanian melangkah,” ujar Evi, Sabtu 22 November 2025

Pada kompetisi tingkat nasional, tim SMK Bukit Asam menampilkan karya sastra bertema Musik Tradisional—sebuah kolaborasi ekspresi budaya yang memadukan narasi sastra, musikalitas daerah, serta pesan moral tentang warisan budaya bangsa yang harus dijaga dari generasi ke generasi.

Kelima siswa yang menjadi ujung tombak perjuangan seni tersebut adalah:

• Bayu Arya Pralesta, Kelas XI TPTL
• Vancha Febriansyah, Kelas XII TAB
• Arin Zahra Dzakirah, Kelas XII GP
• Gilang Wirya Putra, Kelas XII RPL
• Martin Alvino Manurung, Kelas XII TKRO

Dengan kostum adat warna cerah dan motif tradisional, mereka tampil percaya diri membawa kekayaan budaya Sumatera Selatan ke panggung nasional yang disaksikan perwakilan provinsi dari seluruh Indonesia.

Di balik tampilan panggung yang indah, tersimpan cerita perjuangan: latihan hingga larut malam, merangkai konsep pementasan, menyelaraskan gerak dan suara, serta memantapkan mental untuk tampil di panggung nasional. Semua itu menjadi proses pembentukan karakter—bahwa prestasi adalah kombinasi antara tekad, disiplin, dan pengorbanan.
Evi berharap pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk berani bermimpi dan berprestasi di berbagai bidang.

“Kami ingin menunjukkan bahwa sekolah vokasi bukan hanya unggul di keterampilan teknis, tetapi juga mampu bersinar dalam seni dan budaya. Anak-anak ini membuktikan bahwa seni adalah ruang memanusiakan manusia, membangun karakter, dan menyatukan perbedaan,” tambahnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *