enimpost.com,MUARAENIM,-– Sekolah-sekolah di Kabupaten Muara Enim yang selama ini menjadi binaan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Cluster Sumatera Selatan Bukit Asam (SSBA) kini melangkah lebih mantap menuju predikat bergengsi Adiwiyata Mandiri. Bukan sekadar slogan, komitmen PAMA dalam membentuk sekolah yang peduli lingkungan terus dibuktikan lewat berbagai program nyata.
Salah satunya terlihat pada Senin pagi, 16 Juni 2025. Bertempat di SDN 21 Lawang Kidul, PAMA bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumatera Selatan menggelar Pelatihan Guru dan Sosialisasi Aplikasi Adiwiyata Nasional dan Mandiri. Kegiatan ini menjadi semacam *vitamin penyemangat* bagi para guru dalam menanamkan budaya peduli lingkungan sejak dini.
Sebanyak 18 sekolah yang tersebar di Kecamatan Muara Enim, Lawang Kidul, Tanjung Agung, dan Ujan Mas ikut ambil bagian. Mulai dari SD, SMP, hingga madrasah seperti MAN dan MTsN. Mereka datang dengan semangat, membawa harapan besar agar sekolah mereka bisa naik kelas menjadi Adiwiyata Nasional bahkan Mandiri.
“Sekolah itu bukan cuma tempat belajar calistung. Tapi juga tempat menanamkan kesadaran menjaga bumi sejak dini,” ujar Dela Agusnaini, SH., M.Si, dari DLH Provinsi Sumsel saat membuka kegiatan.
Dela juga menjelaskan pentingnya pengisian *Aplikasi Adiwiyata*, yang kini menjadi salah satu syarat utama penilaian. Di dalamnya terdapat berbagai indikator seperti kebersihan, sanitasi, fungsi drainase, hingga inovasi lingkungan yang dilakukan oleh sekolah.
“Kalau dulu cukup bersih dan hijau, sekarang harus ada bukti inovasi yang membedakan sekolah kalian dengan yang lain,” tambahnya sambil menyemangati para guru.
Dari pihak perusahaan, CSR Officer PT PAMA, Joko Budi Santoso, S.Hut, menyampaikan bahwa perusahaan sangat serius mendukung program lingkungan di dunia pendidikan.
“Bagi kami, menanamkan cinta lingkungan lewat sekolah adalah investasi jangka panjang. Anak-anak ini kelak yang akan mewarisi bumi. Mereka harus tumbuh sebagai generasi yang sadar dan bertanggung jawab,” ujar Joko.
Kegiatan ini juga turut dihadiri sejumlah tokoh pendidikan seperti Kepala SDN 21 LK Santi Aryani, S.Pd.I, Korwil Pendidikan Lawang Kidul Agus Rijantho, Pembina Adiwiyata Kabupaten Muara Enim Rustiawati, serta K3S Lawang Kidul Riza Yustanti dan Dra. Tatty Frianty. Tak ketinggalan, guru dan operator sekolah yang menjadi ujung tombak pelaksanaan Adiwiyata di lapangan.
Di tengah perubahan iklim yang semakin terasa, upaya membangun kesadaran lingkungan memang harus dimulai dari ruang kelas. Dan berkat sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri seperti ini, mimpi mewujudkan sekolah ramah lingkungan bukan lagi hal yang mustahil.
Dengan semangat gotong royong, PAMA dan para pendidik di Muara Enim kini tengah membangun jalan bersama menuju Adiwiyata Mandiri—sebuah langkah kecil yang berdampak besar bagi masa depan bumi.