Enimpost.com, MUARA ENIM – Viralnya informasi dimedia sosial mengenai aksi perundingan atau Bullying yang dilakukan pelajar di salah satu sekolah di Pulau Jawa. Mendapat perhatian dari SMK Negeri 1 Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Sekolah negeri kejuruan itu melaksanakan kegiatan seminar mengenai aksi Perundungan, hingga penyimpangan seksual.
Kegiatan yang berlangsung di Aula sekolah pada Rabu (4/10/2023) itu dengan mengundang narasumber psikolog dari Muara Enim yakni Umi Erni Ezni SPsi,SPd, diikuti seluruh siswa kelas X,XI, dan kelas XII.
Narasumber sudah memiliki jam terbang tinggi itu banyak diundang berbicara di berbagai forum itu sangat pas saat memaparkan materi mengenai makna bullying sebagai segala bentuk penindasan atau kekerasan. Menurut dia, bahwa biasanya kekerasan Perundungan ini dilakukan dengan sengaja oleh satu kelompok atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain. Sebab menurut dia lagi, aksi yang dilakukan itu bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Nah, hal inilah menjadi perhatian oleh semua pihak, khsusnya di lingkungan sekolah bisa dilakukan oleh guru atau pendidik sebagai agen perubahan upaya pencegahan bullying terhadap siswa.
“Dengan memahami karakteristik siswa sebagai pribadi yang unik sangat diperlukan sehingga pengajaran selaras dengan hakikat pendidikan sebagai sebuah taman belajar yang menyenangkan yang memperhatikan karakteristik siswa. Bentuk bullying yang kerap terjadi antara lain berupa fisik,sosial,verbal mapun cyber bullying. Dampak bagi siswa antara lain dia dapat menjadi pendukung bullying, bersikap masa bodoh ataupun ketakutan,” terang Umi Erni.
Selain itu Umi Erni juga memberikan penjelasan mengenai Penyimpangan Seksual, Penyimpangan seksual adalah kondisi ketika penderitanya merasakan gairah seksual yang intens dan tidak normal secara berulang pada objek, aktivitas, atau situasi yang umumnya tidak menimbulkan gairah seksual pada orang lain. Sambungnya, bahwa kondisi yang disebabkan oleh banyak hal ini bisa menimbulkan berbagai masalah pada diri penderitanya jika tidak diatasi.
Dijelaskan juga bahwa ada banyak jenis penyimpangan sensual diantaranya pedofilia, fetisisme, ekshibisionisme dan sebagainya. Umi Erni menitipkan pesan kepada para peserta didik untuk dapat Peka dengan sekitar. Jika merasa ada yang tidak normal maka harus segera melaporkan kepada guru.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Tanjung Agung, Bambang Gusviantara, S.Pd, M.M menyampaikan bahwa aksi Perundungan atau bullying ini sangat disayangkan, dan akibatnya para pelaku bisa di proses hukum meskipun pelakukanya itu masih anak-anak, ataupun pelajar.
“Saya sangat mengharapkan dengan adanya seminar ini semua peserta didik dapat fokus mendengarkan materi seminar ini, karena akhir-akhir ini banyak kejadian tentang perundungan dan penyimpangan seksual. Beliau berharap hal tersebut tidak akan terjadi di SMK Negeri 1 Tanjung Agung. Mari kita semua kuatkan Imam dan fokus saja dalam mengukir prestasi,” urainya.(*)