Enimpost.com,MUARAENIM – PT Pamapersada Nusantara (PAMA) kembali menunjukkan komitmen dan kepedulian terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM) lokal. Melalui program magang operator dan mekanik tahun 2025, PAMA membuka kesempatan emas bagi pemuda-pemudi dari sekitar wilayah operasional untuk terlibat langsung di dunia pertambangan.
Dalam seremoni penerimaan peserta magang yang digelar di Hotel Saka, Tanjung Enim, Jumat (30/05/2025), sebanyak 67 peserta resmi diterima dari total 4.404 pelamar yang mengikuti proses seleksi ketat sejak beberapa bulan terakhir. Dari jumlah tersebut, 37 orang akan menjadi operator magang, sementara 30 lainnya mekanik magang.
Langkah ini bukan sekadar rekrutmen, tapi cermin nyata kepedulian PAMA terhadap masa depan generasi muda, terutama di wilayah ring 1 perusahaan. Selama masa pelatihan, peserta tidak dikenakan biaya apapun dan akan mendapatkan pembinaan intensif, baik teknis maupun non-teknis.
“Anak-anak akan dilatih bukan hanya dari sisi keterampilan kerja, tapi juga kedisiplinan, mental, dan fisik. Semua biaya ditanggung oleh PAMA, ini adalah bentuk investasi kami terhadap masa depan mereka,” ujar Herdiyanto Yuniawan, Project Manager PAMA MTBU.
Peserta magang mekanik dijadwalkan mengikuti pelatihan di Cileungsi, Bogor, sedangkan peserta operator akan menjalani pelatihan di Mess PAMA BTSJ, Tanjung Enim.
Lebih dari sekadar pelatihan, PAMA juga membawa misi sosial—yaitu memberdayakan masyarakat lokal dan menekan angka pengangguran. Hal ini ditegaskan oleh Victorinus Setiawan, CA, Project Manager PAMA BTSJ, yang menyebut bahwa rekrutmen selalu memprioritaskan warga sekitar tambang.
“Kami mencari highly talented energetic people. PAMA butuh orang-orang penuh semangat dan berpotensi. Masyarakat lokal adalah prioritas kami,” tegasnya.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari pemerintah. Kepala Bidang Penta dan PKK Disnakertrans Muara Enim, M. Haryono, SH, M.Si, menyampaikan apresiasi atas kepedulian PAMA.
“Kami sangat menghargai peran PAMA dalam menurunkan angka pengangguran. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut dan makin luas jangkauannya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Teknik Tambang PT Bukit Asam, Satriya Wirawan, mendorong agar PAMA tak hanya fokus pada rekrutmen site tambang, tetapi juga menciptakan peluang kerja di luar area tambang agar dampak ekonominya lebih luas.
Salah satu peserta magang, Aditya Adhe Minata, pemuda asal Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan program ini. Ia lolos setelah sebelumnya sempat gagal di percobaan pertama. Sang ayah, Jatmiko, tak kuasa menyembunyikan rasa syukur.
“Terima kasih kepada PT PAMA yang telah membuka jalan untuk anak kami. Kami bangga dan berharap semoga PAMA makin sukses dan terus peduli terhadap pemuda seperti Aditya,” ujarnya.
Langkah PAMA ini menjadi bukti bahwa dunia industri bisa menjadi mitra strategis dalam membangun masa depan daerah. Bukan sekadar mencari tenaga kerja, tetapi membentuk generasi muda yang siap kerja dan berdaya saing tinggi.